MAKALAH KIMIA
SISTEM TABEL PERIODIK
|
TIM PENYUSUN
1.
Tim penyusun
1.
Diky
Pamungkas (51415902)
2.
Ravi
Budi (55415695)
3.
Galumbang
Christio Marbun (52415825)
4.
Aditya
5.
Jalaludin
Al-Afgani
Universitas Gunadarma kampus J1
Jl. KH. Noer Ali, Kalimalang, Jawa Barat
(021) 78881112
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, pada semester
I, di tahun ajaran 2015 dengan judul SISTEM
TABEL PERIODIK.
Dalam proses penyelesaian makalah ini, kami
mengalami banyak kesulitan yang disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan dan
waktu. Namun, berkat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, akhirnya kami bias menyelesaikan makalah ini
dengan cukup baik. Karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.
HAFIDZAH selaku dosen mata kuliah Fisika
& Kimia Dasar 1B, yang telah memberikan arahan dan memotivasi kami untuk
menjadi mahasiswa yang aktif dan hebat.
2.
Orang tua dan keluarga kami yang
memberikan motivasi dan bantuan, baik
secara moral maupun materi.
Kami
sadar, sebagai mahasiswa baru yang masih harus banyak belajar, penulisan
makalah ini terdapat banyak kekurangan.Oleh karena itu, kami mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun, agar penulisan makalah di masa
mendatang bisa lebih baik.
Kami berharap semoga makalah kami dapat
memberi informasi yang berguna bagi
pembacanya, terutama mahasiswa, supaya kelak menjadi pribadi yang
berwawasan nusantara, karena kita adalah penerus bangsa Indonesia.
TIM
PENYUSUN
Daftar
Isi
Kata
Pengantar...................................................................................................i
Daftar
Isi..............................................................................................................ii
BAB
I Sejarah sistem tabel periodik
1.1
Antoine Lavoisier...........................................................................................2
1.2
Johann Wolfgang
Dobereiner........................................................................3
1.3 John
Newlands..............................................................................................4
1.4
Dmitri Mendeleev...........................................................................................5
1.5
Henry
Moseley...............................................................................................6
BAB
II Sistem tabel periodik modern
2.1
Periode...........................................................................................................7
2.2
Golongan........................................................................................................8
2.3 Unsur transisi dan
transisi dalam...................................................................8
2.4 Hubungan Konfigurasi
Elektron dengan Sistem Periodik...............................8
2.5 Sifat-sifat Periodik Unsur................................................................................9
2.6
Jari-jari Atom ..................................................................................................9
2.7
Energi Ionisasi.................................................................................................9
2.8
Afinitas Elektron
............................................................................................10
2.9 Keelektronegatifan .......................................................................................10
2.10
Sifat Logam dan
Nonlogam..........................................................................10
2.11
Kereaktifan...................................................................................................10
2.12 Keterangan
lanjut tentang tabel periodik......................................................10
Daftar
Pustaka......................................................................................................12
BAB I SEJARAH SISTEM
PERIODIK UNSUR
Sistem periodik adalah suatu tabel berisi identitas unsur-unsur
yang dikemas secara berkala dalam bentuk periode dan golongan
berdasarkan kemiripan sifat-sifat unsurnya.
1
|
1. Pengelompokkan
Unsur Menurut Antoine Lavoisier
Setelah Boyle memberi penjelasan tentang konsep unsur, Lavoiser pada tahun
1769 menerbitkan suatu daftar unsur-unsur. Lavoiser membagi unsur-unsur dalam
unsur logam dan non logam. Pada waktu itu baru dikenal kurang lebih 33 unsur.
Pengelompokan ini merupakan metode paling sederhana , dilakukan. Pengelompokan
ini masih sangat sederhana karena antara unsur – unsur logam sendiri masih
banyak perbedaan.
Perbedaan Logam dan
Non Logam
Logam
|
Non Logam
|
1. Berwujud padat pada
suhu kamar (250), kecuali raksa
(Hg)
2. Mengkilap jika
digosok
3. Merupakan konduktor
yang baik
4. Dapat ditempa atau
direnggangkan
5. Penghantar panas
yang baik
|
1. Ada yang berupa zat
padat, cair, atau gas pada suhu kamar
2. Tidak mengkilap jika
digosok, kecuali intan (karbon)
3. Bukan konduktor yang
baik
4. Umumnya rapuh,
terutama yang berwujud padat
5. Bukan penghantar
panas yang baik
|
Ternyata, selain unsur
logam dan non-logam, masih ditemukan beberapa unsur yang memiliki sifat logam
dan non-logam (unsur metaloid), misalnya unsur silikon, antimon, dan arsen.
Jadi, penggolongan unsur menjadi unsur logam dan non-logam masih memiliki
kelemahan.
KELEBIHAN &
KEKURANGAN Unsur Menurut Antoine Lavoisier
(+) KELEBIHAN :
·
Sudah Mengelompokkan 33 unsur berdasarkan sifat kima, sehingga bisa
dijadikan referensi bagi ilmuwan setelahnya
2
|
·
Pengelompokannya masih terlalu umum
2. Pengelompokkan
Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner
Dobereiner adalah orang pertama menemukan hubungan antara sifat unsur
dengan massa atom relatifnya. Unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kemiripan
sifat-sifatnya. Setiap kelompok terdiri atas tiga unsur, sehingga disebut triade.
Di dalam triade, unsur ke-2 mempunyai sifat-sifat yang
berada di antara unsur ke-1 dan ke-3 dan memiliki massa atom sama dengan massa
rata-rata unsur ke-1 dan ke-3.
Jenis Triade :
·
Triade Litium(Li), Natrium(Na), Kalium(k)
·
Triade Kalsium(Ca), Stronsium(Sr), Barium(Br)
·
Triade Klor(Cl), Brom(Br), Iodium(I)
Tabel pengelompokan
unsur-unsur menurut Triade Dobereiner
KELEBIHAN &
KEKURANGAN Pengelompokkan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner
(+) KELEBIHAN :
+ Keteraturan setiap unsur yang sifatnya
mirip massa atom (Ar) unsur yang kedua (Tengah) merupakan massa atom rata -rata
di massa atom unsur pertama dan ketiga
(-) KEKURANGAN
3
|
3. Pengelompokan Unsur Menurut John
Newlands
Triade Debereiner mendorong John Alexander Reina Newlands untuk melanjutkan
upaya pengelompokan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom dan
keterkaitannya dengan sifat unsur.
Menurut Newlands, jika unsur-unsur diurutkan letaknya sesuai dengan
kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat unsur akan terulang pada tiap unsur
kedelapan. Keteraturan ini sesuai dengan pengulangan not lagu (oktaf) sehingga
disebut Hukum Oktaf (law of octaves). Tabel berikut menunjukkan
pengelompokan unsur berdasarkan hukum Oktaf Newlands.
(-)KELEMAHAN :
– dalam kenyataanya mesih di ketemukan
beberapa oktaf yang isinya lebih dari delapan unsur. Dan penggolonganya ini
tidak cocok untuk unsur yang massa atomnya sangat besar.
4
|
4. Pengelompokan Unsur
Menurut Dmitri Mendeleev
Dmitri Ivanovich
Mendeleev pada tahun 1869 melakukan pengamatan 63 unsur yang sudah dikenal dan
mendapatkan hasil bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom
relatifnya. Sifat tertentu akan berulang secara periodik apabila unsur-unsur
disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Mendeleev selanjutnya
menempatkan unsur-unsur dengan kemiripan sifat pada satu lajur vertikal yang
disebut golongan. Unsur-unsur juga disusun berdasarkan kenaikan massa atom
relatifnya dan ditempatkan dalam satu lajur yang disebut periode.
Tabel
pengelompokan menurut Mendeleev
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN:
(+) KELEBIHAN :
+ Sistem Periodik Mendeleev
menyediakan beberapa tempat kosong untuk unsur-
unsur yang belum ditemukan.
+ meramalkan sifat-sifat unsur yang belum diketahui.
Pada perkembangan selanjutnya, beberapa unsur yang ditemukan ternyata cocok
dengan prediksi Mendeleev.
unsur yang belum ditemukan.
+ meramalkan sifat-sifat unsur yang belum diketahui.
Pada perkembangan selanjutnya, beberapa unsur yang ditemukan ternyata cocok
dengan prediksi Mendeleev.
(-) KELEMAHAN :
– Masih terdapat unsur – unsur yang
massanya lebih besar letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil.
– Adanya unsur-unsur yang
tidak mempunyai kesamaan sifat dimasukkan dalam satu
golongan, misalnya Cu dan Ag ditempatkan dengan unsur Li, Na, K, Rb dan Cs.
golongan, misalnya Cu dan Ag ditempatkan dengan unsur Li, Na, K, Rb dan Cs.
– Adanya penempatan unsur-unsur
yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom.
5
|
6. Pengelompokkan Unsur
Menurut Henry Moseley
Tabel periodik
Mendeleev dikemukakan sebelum penemuan struktur atom, yaitu partikel-partikel
penyusun atom. Partikel penyusun inti atom yaitu proton dan neutron, sedangkan
elektron mengitari inti atom. Setelah partikel-partikel penyusun atom
ditemukan, ternyata ada beberapa unsur yang mempunyai jumlah partikel proton
atau elektron sama, tetapi jumlah neutron berbeda. Unsur tersebut dikenal
sebagai isotop. Jadi, terdapat atom yang mempunyai jumlah proton dan sifat
kimia sama, tetapi massanya berbeda karena massa proton dan neutron menentukan
massa atom.
Dengan demikian, sifat
kimia tidak ditentukan oleh massa atom, tetapi ditentukan oleh jumlah proton
dalam atom tersebut. Jumlah proton menyatakan nomor atom. Dengan demikian
sifat-sifat unsur ditentukan oleh nomor atom. Keperiodikan sifat fisika dan
kimia unsur disusun berdasarkan nomor atomnya. Pernyataan tersebut disimpulkan
berdasarkan hasil percobaan Henry Moseley pada
tahun 1913. Menurut Moseley, sifat-sifat kimia unsur merupakan fungsi periodik
dari nomor atomnya. Artinya, jika unsur-unsur diurutkan berdasarkan kenaikan
nomor atomnya, maka sifat-sifat unsur akan berulang secara periodik.
Susunan periodik yang
disusun oleh Moseley akhirnya berkembang lebih baik sampai didapatkan bentuk
yang sekarang ini dengan mengikuti hukum periodik bahwa bila unsur disusun
berdasarkan kenaikan nomor atom, maka sifat unsur akan berulang secara
periodik.
Sistem
periodik modern dikenal juga sebagai sistem periodik bentuk panjang,
terdapat lajur mendatar yang disebut periode dan lajur
tegak yang disebut golongan.
Dalam
sistem periodik modern terdapat 7 pediode, yaitu:
Periode
1 : terdiri atas 2 unsur
Periode
2 : terdiri atas 8 unsur
Periode
3 : terdiri atas 8 unsur
Periode
4 : terdiri atas 18 unsur
Periode
5 : terdiri atas 18 unsur
Periode
6 : terdiri atas 32 unsur,
yaitu 18 unsur seperti periode 4 atau 5, dan 14 unsur lagi merupakan deret
lantanida
6
|
BAB II Sistem
Periodik Modern
Sistem periodik modern disusun berdasarkan hukum
periodik modern yang menyatakan bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi
periodik dari nomor atomya. Artinya, jika unsur-unsur disusun berdasarkan
kenaikan nomor atomnya, maka sifat-sifat tertentu akan berulang secara
periodik. Itu sebabnya tabel unsur-unsur tersebut dinamai Tabel Periodik.
Periode
7
|
Periode
|
Jumlah
Unsur
|
Nomor
Atom
|
1
|
2
|
1-2
|
2
|
8
|
3-10
|
3
|
8
|
11-18
|
4
|
18
|
19-36
|
5
|
18
|
37-54
|
6
|
32
|
55-86
|
7
|
32
|
87-118
|
Periode 1, 2,3 disebut periode pendek karena berisi
relatif sedikit unsur, sedangkan periode 4 dan seterusnya disebut periode
panjang.
Golongan
Kolom-kolom vertikal dalam sistem periodik disebut
golongan. Penempatan unsur dalam golongan berdasarkan kemiripan sifat. Sistem
periodik modern terdiri atas 18 kolom vertikal. Ada dua cara penamaan golongan,
yaitu:
·
Sistem 8 golongan. Menurut cara ini, sistem
periodik dibagi menjadi 8 golongan yang masing-masing terdiri atas golongan
utama (golongan A) dan golongan tambahan (golongan B). Unsur-unsur golongan B
disebut juga unsur transisi. Nomor golongan ditulis dengan angka Romawi.
Golongan-golongan B terletak antara golongan IIA dan IIIA. Golongan VIIIB
terdiri atas 3 kolom vertikal.
·
Sistem 18 Golongan. Menurut cara ini, sistem
periodik dibagi kedalam 18 golongan, yaitu golongan 1 sampai dengan 18, dimulai
dari kolom paling kiri. Unsur-unsur transisi terletak pada golongan 3-12.
Beberapa
golongan unsur dalam sistem periodik mempunyai nama khusus, diantaranya:
·
Golongan
IA : logam
alkali (kecuali hidrogen); Nama alkali diambil dari sifat unsur-unsur yang dapat membentuk basa.
·
Golongan
IIA : logam alkali
tanah; Nama alkali diambil
dari sifat unsur-unsur yang dapat membentuk basa.
·
Golongan
VIIA : halogen; Nama tersebut diambil dari bahasa Yunani
yang berarti “pembuat garam”.
·
Golongan VIIIA : gas mulia;
(kadang-kadang disebut
gas inert) karena unsur-unsur sukar
bereaksi.
Unsur transisi dan transisi dalam
·
Unsur Transisi
Unsur-unsur
yang terletak pada golongan-golongan B disebut unsur transisi atau unsur
peralihan. Unsur-unsur tersebut merupakan peralihan dari golongan IIA ke
golongan IIIA, yaitu unsur-unsur yang dialihkan hingga ditemukan unsur yang
mempunyai kemiripan sifat dengan golongan IIIA
·
Unsur transisi dalam
Dua
baris unsur yang ditempatkan dibagian bawah Tabel Periodik disebut unsur
transisi dalam, yaitu terdiri dari:
·
Lantanida, yang beranggotakan nomor atom 57-70 (14 unsur).
Ke-14 unsur ini mempunyai sifat yang mirip dengan lantanium (La), sehingga
disebut lantanoid atau lantanida
·
Aktinida, yang beranggotakan nomor atom 89-102 (14
unsur). Ke-14 unsur ini sangat mirip dengan aktinium, sehingga disebut
aktinoida atau aktinida
Semua unsur transisi dalam sebenarnya menempati
golongan IIIB, yaitu lantanida pada periode keenam dan aktinida pada periode
ketujuh. Jadi, golongan IIIB periode keenam dan periode ke tujuh, masing-masing
berisi 15 unsur.
Hubungan Konfigurasi Elektron dengan
Sistem Periodik
Hubungan antara letak unsur dalam sistem periodik
dengan konfigurasi elektronnya dapat disimpulkan sebagai berikut.
·
Nomor periode sama dengan jumlah kulit
·
Nomor golongan sama dengan elektron valensi
8
|
Sifat-sifat Periodik Unsur
Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara
beraturan sesuai dengan kenaikan nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam
satu periode, atau dari atas ke bawah dalam satu golongan.
Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti hingga kulit
elektron terluar. Besar kecilnya jari-jari atom terutama ditentukan oleh dua
faktor, yaitu jumlah kulit dan muatan inti.
·
Untuk unsur-unsur segolongan, semakin banyak kulit
atom, semakin besar jari-jarinya.
·
Untuk unsur-unsur seperiode, semakin besar muatan
inti, maka semakin kuat gaya tarik inti terhadap elektron, sehingga semakin
kecil jari-jarinya
Energi Ionisasi
Energi Ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk
melepaskan elektron yang terikat paling lemah oleh suatu atom atau ion dalam
wujud gas.
Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom.
·
dalam satu golongan, dari atas ke bawah, energi
ionisasi semakin kecil.
·
dalam satu periode, dari kiri ke kanan, energi
ionisasi cenderung bertambah.
Besar
kecilnya energi ionisasi bergantung pada besar gaya tarik inti terhadap
elektron kulit terluar, yaitu elektron yang akan dilepaskan. Semakin kuat gaya
tarik inti, semakin besar energi ionisasi.
·
dalam satu golongan, dari atas ke bawah, jari-jari
atom bertambah besar, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar
semakin lemah. Oleh karena itu, energi ionisasi berkurang.
·
dalam satu periode, dari kiri ke kanan, jari-jari atom
berkurang, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron semakin kuat. Oleh karena
itu energi ionisasi bertambah.
9
|
Afinitas Elektron
Afinitas
elektron adalah besarnya energi yang dihasilkan atau dilepaskan apabila suatu
atom menarik sebuah elektron.
·
Dalam satu golongan dari atas ke bawah, afinitas
elektron cenderung berkurang.
·
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas
elektron cenderung bertambah.
·
Kecuali unsur alkali tanah dan gas mulia, semua unsur
golongan utama mempunyai afinitas elektronn bertanda negatif. Afinitas elektron
terbesar dimiliki oleh golongan halogen.
Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu atom
dalam menarik pasangan elektron yang digunakan bersama dalam membentuk ikatan.
Unsur
yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron yang besar tentu akan
mempunyai keelektronegatifan yang besar pula.
Sifat Logam dan Nonlogam
Sifat logam bergantung pada energi ionisasi. Semakin
besar energi ionisasi, semakin sukar bagi atom untuk melepas elektron, dan semakin
berkurang sifat logamnya.
Kereaktifan
Kereaktifan suatu unsur begantung pada
kecenderungannya melepas atau menarik elektron. Dari kiri ke kanan dalam satu
periode, mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga golongan VIIA.
Keterangan lanjut tentang tabel periodik
Nomor atom : Jumlah proton dalam inti atom yang
terdapat pada unsur tersebut. Nomor masssa dikenal juga dengan istilah massa
atom relatif.
Titik didih (oc) : Temperatur
dimana tekanan uap yang meninggalkan cairan sama dengan tekanan luar.
10
|
Titik
leleh (oc) :
Titik leleh adalah temperatur dimana zat padat berubah wujud menjadi zat cair
pada tekanan satu atmosfer.
Massa Atom : Jumlah proton dan
neutron dalam atom.
Bilangan Oksidasi : Jumlah muatan negatif dan positif dalam atom, yang
secara tidak langsung menandakan jumlah elektronyang telah diterima atau diserahkan.
Lambang : Singkatan dari nama
unsur berdasarkan IUPAC(International Union of Pure and Applied
Chemistry).
Struktur elektron : Susunan
elektron pada atom.
11
|
Daftar Pustaka
Muchtaridi, Kimia 1,
Bogor:Yudistira, 2006
Ratih, dkk ,Sains
KIMIA SMA/MA Kelas XI,Jakarta: Bumi Aksara, 2003
12
|