MASALAH SOSIAL BANJIR DI KELURAHAN DUREN
JAYA
|
(untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu sosial dasar)
Bapak Edi Fakhri
MAKALAH
Disusun Oleh:
Diky pamungkas
51415902
1IA21
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK INFORMATIKA
Tahun 2015-2016
Universitas Gunadarma
kampus J1
Jl. KH. Noer Ali,
Kalimalang, Jawa Barat
(021) 78881112
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayahNya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar,
pada semester I, di tahun ajaran 2016 dengan
judul MASALAH SOSIAL BANJIR DI KELURAHAN DUREN JAYA.
Dengan
membuat tugas ini saya diharapkan mampu untuk memahami makna dari masalah
sosial banjir. Dalam proses penyelesaian makalah ini, kami mengalami banyak kesulitan
yang disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan dan waktu. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,
akhirnya kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik. Karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1.
EDI FAKHRI selaku dosen mata kuliah Ilmu
Sosial Dasar, yang telah memberikan arahan dan memotivasi kami untuk menjadi
mahasiswa yang aktif dan hebat.
2.
Orang tua dan keluarga kami yang
memberikan motivasi dan bantuan, baik
secara moral maupun materi.
Saya
sadar, sebagai mahasiswa baru yang masih harus banyak belajar, penulisan
makalah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun, agar penulisan makalah di masa
mendatang bisa lebih baik.
Saya
berharap semoga makalah kami dapat memberi informasi yang berguna bagi pembacanya, terutama mahasiswa, supaya kelak
menjadi pribadi yang berwawasan luas, karena kita adalah penerus bangsa
Indonesia.
PENYUSUN
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masalah
Indonesia adalah negara yang luas dan
memiliki sumber daya alam yang melimpah. Penduduk Indonesia pun hidup nyaman
selama bertahun-tahun. Hal ini disebabkan iklim di Indonesia sangat bersahabat.
Hampir tidak ada tanah di Indonesia yang tanpa ditumbuhi pepohonan. Indonesia
beriklim tropis dengan curah hujan
yang tinggi. Sinar matahari pun sampai ke wilayah Indonesia sepanjang tahun. Di
Indonesia terjadi berbagai peristiwa alam. Peristiwa-peristiwa alam terjadi
akibat pengaruh alam.
Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi
karena pengaruh yang ditimbulkan oleh alam itu sendiri. Peristiwa alam dapat
bersifat merugikan dan membahayakan. Akan tetapi, dapat pula tidak
membahayakan. Contoh peristiwa alam yang membahayakan adalah banjir, gunung
meletus, gempa bumi, angin topan, dan
tanah longsor. Peristiwa
alam yang tidak
membahayakan misalnya pergantian
musim, terbentuknya embun, dan pelangi.
Salah
satu peristiwa alam yang merugikan manusia dan sering terjadi di Indonesia
adalah banjir. Banjir adalah peristiwa alam yang bisa dikategorikan sebagai
sebuah bencana. Bencana adalah
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor
nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Banjir merupakan
bencana yang sudah menjadi ”langganan” bagi beberapa wilayah di Indonesia.
Bahkan, di kelurahan Duren Jaya, Bekasi kota setiap tahun terjadi
bencana ini. Selain disebabkan
oleh faktor alam, banjir juga disebabkan ulah manusia.
Pembangunan gedung, penebangan pohon, dan penyempitan sungai merupakan contoh
ulah manusia yang menjadi penyebab banjir.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah banjir di kelurahan Duren jaya termasuk
banjir sungai?
2. Apa yang menjadi faktor utama dalam bencana alam
banjir yang melanda di kelurahan Duren
jaya?
3. bagaimana keadaan sungai yang dapat menyebabkan
banjir?
1.3 Tujuan Penulisan
1. untuk mengetahui
jenis banjir yang terjadi di Kelurahan Duren jaya.
2. untuk mengetahui
faktor utama yang menyebabkan banjir di Kelurahan Duren jaya.
3. untuk mengetahui
seperti apa kondisi sungai yang dapat menyebabkan banjir.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang
perkembangan sampah terhadap terjadinya banjir dan pencemaran air .
2. Menumbuhkan kesadaran untuk tidak membuang sampah di
sungai.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1. Definisi Bencana Alam
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi
aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang
baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang
keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang
diakibatkan oleh gejala alam. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang
sangat alamiah dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam
tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya (kepemilikan,
harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan
untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini
berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu
dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya
tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia,
misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah
"alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya
atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia.
Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk
bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual,
sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban
umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat
bahaya tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan(vulnerability) yang
juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada
disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience).
Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan
infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani
tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut
rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan
ketetahanan terhadap bencana yang cukup.
Dalam
Undang-Undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, dikenal
pengertian dan beberapa istilah terkait dengan bencana.
1. Bencana adalah
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor
nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
2. Bencana alam
adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus,
banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
3. Bencana nonalam
adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam
yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah
penyakit.
4. Bencana sosial
adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau
antarkomunitas masyarakat, dan teror.
5. Penyelenggaraan
penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan
kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan
pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
6. Kegiatan
pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya
untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana.
7. Kesiapsiagaan
adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui
pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.
8. Peringatan
dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin
kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh
lembaga yang berwenang.
9. Mitigasi adalah
serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan
fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
10. Tanggap darurat
bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian
bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan
penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,
perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan
sarana.
11. Rehabilitasi adalah
perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai
tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk
normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan
kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana.
12. Rekonstruksi adalah
pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada
wilayahpascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan
sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan
budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat
dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana.
13. Ancaman bencana
adalah suatu kejadian atau peristiwa yang bisa menimbulkan bencana.
14. Rawan bencana adalah
kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis,
geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah
untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai
kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya
tertentu.
15. Pemulihan adalah
serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi masyarakat dan lingkungan
hidup yang terkena bencana dengan memfungsikan kembali kelembagaan, prasarana,
dan sarana dengan melakukan upaya rehabilitasi.
16. Pencegahan
bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau
menghilangkan risiko bencana, baik melalui pengurangan ancaman bencana maupun
kerentanan pihak yang terancam bencana.
17. Risiko bencana adalah
potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun
waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam,
hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan
kegiatan masyarakat.
18. Bantuan darurat
bencana adalah upaya memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar pada
saat keadaan darurat.
19. Status keadaan
darurat bencana adalah suatu keadaan yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk
jangka waktu tertentu atas dasar rekomendasi Badan yang diberi tugas
untuk menanggulangi bencana.
20. Pengungsi
adalah orang atau kelompok orang yang terpaksa atau dipaksa keluar dari tempat
tinggalnya untuk jangka waktu yang belum pasti sebagai akibat dampak buruk
bencana.
21. Korban bencana adalah
orang atau sekelompok orang yang menderita atau meninggal dunia akibat bencana.
2.2.
Bencana Banjir
Banjir adalah kondisi air yang menenggelamkan
atau mengenangi suatu area atau tempat yang luas. Banjir juga dapat mengacu
terendamnya daratan yang semula tidak terendam air menjadi terendam akibat
volume air yang bertambah seperti sungai atau danau yang meluap, hujan yang
terlalu lama, tidak adanya saluran pembuangan sampah yang membuat air tertahan,
tidak adanya pohon penyerap air dan lain sebagainya.
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak
diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam
wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana.
Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga
daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.
Jenis – Jenis Banjir
Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi,
jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau,
dan banjir laut
pasang.
a.
Banjir Sungai
Terjadi karena air
sungai meluap, biasanya
terjadi jika ada sampah yang menghambat aliran sungai
b.
Banjir Danau
Terjadi karena air
danau meluap atau bendungannya jebol.
c.
Banjir Laut pasang
Terjadi antara lain
akibat adanya badai dan gempa bumi.
2.3. Penyebab Terjadinya Banjir di Kelurahan Duren jaya
Pernahkah kita mengalami banjir? Bagaimana
kita menghadapinya? Di antara kita mungkin ada yang tinggal di sekitar sungai
yang rawan banjir. Atau mungkin tidak tinggal di sekitar sungai tapi tetap
mengalami banjir. Tahukah kita penyebabnya?
Secara umum, penyebab
terjadinya banjir di
Indonesia adalah sebagai berikut:
a) Pendangkalan
sungai,,
b) Pembuangan
sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai,
c)
Pembuatan saluran air yang
tidak memenuhi syarat,
d)
Pembuatan tanggul yang kurang baik,
Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak
bencana alam yang sering terjadi. Banjir sering terjadi terutama pada musim
hujan dengan intensitas yang
sering dan lebat. Daerah yang menjadi langganan banjir terutama
pada daerah sekitar arus sungai. Namun daerah
yang jauh dari sungai pun kadang
terkena musibah banjir juga jika curah banjir terjadi hujan yang
datang terus menerus dan sungai tidak lagi sanggup menampung banyaknya air
hujan.
Bencana banjir yang datang tentu tidak kita harapkan, namun saat musibah banjir
menimpa kita, tentu kita tidak bisa hanya berdiam diri saja dan pasrah
menghadapinya. Ada banyak cara untuk menghadapi banjir tersebut, Di antaranya
yaitu:
·
1. Selamatkan barang-barang berharga.
·
2. Selamatkan orang-orang yang kita sayangi setelah itu jika
memungkinkan tolong juga orang-orang di sekitar tempat tinggal kita.
·
3. Pindahkan barang-barang penting seperti barang elektronik, tempat
tidur, dan alat rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi, misalnya lantai dua
rumah atau loteng. Jika kita tidak memiliki loteng maka bawalah pergi
barang-barang penting seperti selimut, uang, perhiasan, dan bahan makanan
sebisanya.
2.4 Dampak Negatif Dari Banjir
Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan
hidup berupa:
a. Rusaknya areal pemukiman
penduduk;
b. Sulitnya
mendapatkan air bersih;
d.
Menghambat proses belajar mengajar;
e.
Timbulnya penyakit-penyakit;
f.
Menghambat transportasi
darat.
BAB III
METODE
PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Sungai Kelurahan Duren Jaya.
3.2 Ruang Lingkup Penelitian
Sungai Kelurahan Duren jaya tetapi
hanya yang berada di jalan delima raya yang banyak sampahnya.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
a. Studi pustaka : teknik pengumpulan data dengan
mengkaji berbagai teori, prinsip, kosep, dan hukum –hukum yang berlaku dalam
ilmu geografi. Data yang diperoleh bersumber dari buku buku, internet, dan
warga sekitar.
b. Observasi : pengumpulan data dalam ilmu geografi yang
berusaha untuk melihat langsung tentang gejala dan masalah geografis.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Dari
penelitian yang saya lakukan di sungai Kelurahan Duren jaya selama 3 hari saya
mendapatkan hasil bahwa sampah itu berasal rumah tangga, toko – toko, warung, dan
lain – lain yang ada disekitar sungai Duren jaya, kota Bekasi. Terdapat
berbagai jenis sampah yang tergenang pada aliran sungai , diantaranya sampah
organik, sampah anorganik, dan sapmah bahan yang berbahaya. Mereka secara tidak
sadar membuang sampah ke sungai sehingga menghambat aliran sungai dan
memperkecil daya sungai untuk menampung air.
Rendahnya
daerah resapan air kini semakin berkurang di sekitar sungai Duren jaya. Dahulu
kelurahan duren jaya memiliki rawa sebagai daerah resapan air jika sungai sudah
tidak cukup menampung air hujan. Tapi, kini rawa tersebut sudah berubah menjadi
sekolah sehingga terjadi banjir.
4.2 Pembahasan
Sampah
adalah suatu bahan yang dibuang atau terbuang akibat aktivitas manusia dan
belum memiliki nilai ekonomis. Pembuangan sampah secara sembarangan
mengakibatkan banjir pada musim hujan dan pencemaran air. Banjir terjadi karena
sungai terlalu banyak sampah, sehingga tidak muat lagi untuk menampung air.
Akhirnya air pun meluber ke sekitar sungai dan terjadilah banjir.
Selain
mengakibatkan banjir, sampah di sungai bisa menyebabkan pencemaran air atau air
sumur terkadang keruh. Pencemaran ialah
masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy, dan komponen lain kedalam
udara/air, dan berubahnya tatanan air/udara oleh manusia dan proses alam,
sehingga kualitas air/udara kurang sesuai. Hal ini disebabkan sampah yang
tercampur air baik kering atau basah air yang tercampur menjadi kotor. dan jika
air itu meluber ke sekitar sungai dan diserap oleh tanah maka terjadilah
pencemaran air atau air sumur menjadi keruh. Air- air yang tercemar tidak baik
untuk kesehatan.
4.2.1
Jenis
– Jenis Sampah
1. Sampah organik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan
yang bisa terurai secara alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran
daun. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah basah.
2. Sampah anorganik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan
yang sulit terurai secara biologis. Proses penghancurannya membutuhkan
penanganan lebih lanjut di tempat khusus, misalnya plastik, kaleng dan styrofoam.
Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah kering.
3. Sampah bahan
berbahaya dan beracun (B3): limbah dari bahan-bahan berbahaya dan beracun
seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain.
4.2.2 Dampak pembuangan sampah sembarangan
1. Terjadi banjir
2. Pencemaran air
3. Merusak pemandangan
4. Merugikan makhluk hidup yang ada didalam sungai
4.2.3
Cara mencegah atau menanggulangi banjir dan pencemaran air
1.
Tidak membuang sampah ke sungai.
2.
Mengadakan “prokasih”.
3.
Sampah kering atau plastik dapat didaur ulang.
4. Melakukan tata ulang kembali di kelurahan
Duren jaya.
5. Membersihkan saluran air di sekitar rumah kita
6.
Mengadakan kerja bakti untuk
membersihkan seluruh saluran air di desa kita
7.
Mengadakan bakti sosial untuk
membersihkan sungai-sungai
8.
Menanam pohon-pohon untuk membantu
menyerap air hujan
9.
Menyediakan lahan berupa tanah untuk
penyerapan air di kala hujan, dengan kata lain tidak menembok seluruh lahan di
sekitar rumah, sebagian lagi dibiarkan berupa tanah.
10. Membuat sumur-sumur resapan untuk menampung
air hujan.
BAB
V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Banjir
hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering terjadi. Banjir
sering terjadi terutama pada musim hujan
dengan intensitas yang
sering dan lebat. Daerah yang
menjadi langganan banjir terutama pada daerah sekitar arus sungai. Namun daerah
yang jauh dari
sungai pun kadang terkena
musibah banjir juga jika curah banjir
terjadi hujan yang datang terus menerus dan sungai tidak lagi sanggup
menampung banyaknya air hujan.
Bencana
banjir yang terjadi di Indonesia selama ini
tidak semata-mata disebabkan oleh alam, namun juga disebabkan oleh
perilaku manusia itu sendiri. Dengan demikian, maka seluruh lapisan masyarakat
yang ada di Kelurahan Duren jaya serta pemerintah daerah harus bersama-sama
mencegah agar bencana banjir tidak semakin parah, dan pada akhirnya Kelurahan
Duren Jaya bebas dari banjir.
5.2.
Saran
Bencana
banjir yang selama ini terjadi di Indonesia telah membawa kerugian yang sangat
besar. Melihat kondisi ini, maka pencegahan banjir adalah hala yang mutlak yang
harus dilakukan oleh seluruh warga kelurahan Duren Jaya guna mencegah dan
meminimalkan dampak yang akan terjadi akibat bencana banjir.
Adapun
hal-hal yang harus kita lakukan untuk mencegah bencana banjir adalah sebagai
berikut:
- Mencegah terjadinya pendangkalan sungai,
- Tidak membuang sampah sembarangan termasuk di aliran sungai.
- Membuat saluran air yang memadai.
- Membuat tanggul yang baik.
DAFTAR
PUSTAKA
- https://www.scribd.com.mobile/doc/176841114?width=320
- Dewi,Nurmala.2007. Geografi Jilid 3Untuk SMA dan MA Kelas XI. Bandung: Epsilon Grup
- http://smileboys.blogspot.com/2008/08/pengertian-pencemaran.html
- Arsyad, Sitanala. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: Penerbit IPB Press
- http://www.topeng.in/2014/02/pencemaran-air.html
- Buku Paket IPS untuk SD Kelas 6 (BSE)
- http://pengertianalam.blogspot.com/2011/01/pengertian-bencana-alam.html
- http://ekookdamezs.blogspot.com/2012/04/makalah-bencana-alam.html
- http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2352256-pengertian-banjir/
- http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2352256-pengertian-banjir/#ixzz2JhTwOuwO