tes

Jumat, 12 Mei 2017

Rangkuman Jurnal A Framework for Web Science bab 5.1

     Assalamu'alaikum, salam sejahtera bagi para pengunjung blog ini. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas Tentang sebuah Jurnal "A Framework for Web Science", ini rangkuman bab 5.1 . Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

      Web adalah bagian dari komputasi yang tertanam dalam aturan sosial, dan perkembangannya lebih banyak mengenai cara penerapannya yang benar seperti melakukan pembangunan.

5.1 Pengertian, supervenience dan pengetahuan dasar simbol

      Web sering dipahami sebagai kumpulan lapisan dengan standard bahasa atau protocol yang berperan sebagai wadah untuk formalitas yang lebih baru, kaya dan ekspresif yg dapat diterima, seperti TCP/IP. Web Semantik adalah contoh jelas dari arsitektur yang berlapis namun tidak bersifat menentu. Semakin dekat ekspresi tingkat bawah dengan tingkat atas, maka hal tersebut memiliki arti berkaitan. Maksudnya, meskipun bahasa yang ekspresif membutuhkan sintaks yang formal, lebih signifikan lagi hal itu masih membutuhkan pemetaan kepada percakapan manusia dengan cara yang jelas.

      Dalam model web semantic, ontologi dimaksudkan untuk melakukan pemetaan ini, dan membuat percakapan berkesan antara manusia dan mesin terwujud, salah satunya contohnya ialah ontologi, sebagai karya cipta, sama pentingnya dalam pemetaan ke percakapan manusia seperti struktur yang mereka petakan.

     Konsep teori supervenience ialah perubahan apapun dalam kondisi kejiwaan mengakibatkan beberapa perubahan di kondisi otak, namun perubahan kondisi di otak tidak berpengaruh terhadap kondisi kejiwaan. Berdasarkan konsep tersebut maka terfikirkan tentang Web memiliki sejenis pelapisan supervenience : Konstruksi yang bermakna diatas sangat bergantung pada konstruksi yang kurang bermakna dalam HTML atau XML atau apapun dibawahnya.

      Kestabilan rujukan dari kata kunci URIs dapat membuat hal yang besar dalam automatisasi di pembahasan yang spesifik. Fakta bahwa web semantic bekerja di dunia yang bergantung pada data, dengan mesin-mesin melakukan banyak pekerjaan, berarti hal itu belum perlu berkewajiban untuk memecahkan masalah definisi dan logis yang membuktikan kalau sulit untuk menganalisis dengan bahasa natural, meskipun wawasan dapat diperoleh dengan melakukan penjabaran URIs.

5.2 Penalaran Web

5.2.1 Plus ca change?

      Kecerdasan Artifisial (AI) yaitu untuk membuat pemecah masalah umum yang mampu beradaptasi dengan berbasis pada deskripsi dan penalaran simbolis, sebuah penggerak yang kuat (dan bukti awal yang wajar) dalam penelitian AI selama tahun 1960-an dan 1970-an, gagal total karena kesulitan untuk menyesuaikan segala yang dibutuhkan oleh komputer hingga alasan mengenai situasi yang sewenang-wenang. Kegagalan ini membawa kepada singkatan nama ‘GOFAI’ (Good Old Fashioned AI) untuk proyek tersebut.

     Sebuah alternatif untuk GOFAI, ialah metode yang secara keseluruhan bodoh yang berdasar pada komputasi (perhitungan) sintaks dan numeric, metode yang ‘kurang pintar’ ini (seperti PageRank, IR, NLP) berubah menjadi lebih efektif.

     Memang ada yang berpendapat kalau Web dan terutama proyek web semantic mengancam untuk membuat semua kesalahan yang sama seperti GOFAI. Khususnya, keinginan untuk membuat ontologi untuk membantu pembagian data dan selanjutnya dilihat membutuhkan teori tentang semua yang berkonteks bebas.

5.2.2 Cara Alternatif untuk melakukan Penalaran


      Salah satu kandidat yang pasti adalah penalaran asosiatif, dimana penalaran dengan basis asosiasi yang bisa menjadi sangat tidak terduga dan personalisasi menghilangkan suatu rangkaian pemikiran. Salah satu tipe penalaran ialah penalaran analogis, suatu tipe penalaran yang sangat tidak menentu yang manusia gunakan secara sukses. Penalaran dengan analogi dikerjakan dengan menemukan karakteristik yang sama antara dua subjek, dan menganggap kalau subjek itu memiliki karakteristik yang sama lebih banyak terutama jika subjek A memiliki sifat P, maka secala analogi subjek B memilikinya juga.

5.2.3 Penalaran dibawah ketidaktetapan 
 
     Prinsip klasik yang dikenal ex falso quodlibet, bahwa konjungsi (rangkaian) dari sebuah pernyataan dan negasinya akan mempengaruhi proposisi apapun, terlihat sangat kuat. 

     Konten yang bersifat bohong tetap ada sehingga adanya pertentangan serius pada kepercayaan di segala bidang. Kekuatan sosial dapat membuat inkonsistensi menjadi tidak terelakkan di beberapa bagian Web dan tentu saja mendorong hal yang besar di strategi penalaran AI, system dirancang dengan ekspektasi untuk mengatasi masalah dasar dengan pengetahuan kontradiktif.

      Oleh karena itu salah satu solusi untuk masalah inkonsistensi adalah dengan merubah strategi untuk mengatasi kontradiksi saat mereka muncul. Contohnya, sesuatu di Web ditegaskan oleh beberapa rumusan di dokumen, tapi dokumen berbeda tidak perlu dipercaya pada tingkatan yang sama. Asosiasi dengan dokumen akan menjadi metadata dari beberapa macam, yang mungkin membantu menentukan apakah pernyataan di satu dokumen harus mengesampingkan negasinya.

      Peluang aplikasi untuk logika paraconsistent yang membatasi efek dari inkonsistensi, dan sering membutuhkan hubungan semantic proposisi yang digunakan di deduksi ( bukti bahwa falso quodlibet membutuhkan konjungsi dari sebuah proposisi irelevan dengan sebuah kontradiksi), yang mencegah efek dari penyebaran diluar pusat kontradiksi.

      Satu dari beberapa tipe logika parakonsisten adalah logika berketerangan. Modal logika, yang memperlakukan sumber Web sebagai dunia yang mungkin didalamnya terdapat inkonsistensi yang buruk, tapi akan menjadi sudut pandang yang berbeda;

      Dalam hal Web Science, masalah “kebenaran” logika untuk Web akan bergantung pada konteks, tujuan analisa dan selanjutnya.Tapi jelas kalau merancang Web adalah hal penting untuk beberapa tujuan karena bukti dibutuhkan mengenai apa yang terjadi setelah ada beberapa pernyataan.

5.3 Epistemologi Web
      Komputer sudah merevolusi epistemologi Web diantara semuanya. Ide seperti web semantic memegang kemungkinan perpanjangan otomatisasi pemrosesan informasi. Dengan mengizinkan catatan tentang asal-usul dan masalah pokok pengetahuan generasi, Web mengizinkan apresiasi yang kuat dan terinstitusi oleh konteks pengetahuan (apa yang diasumsikan, apa metode yang dibuat, dan akhirnya apa tujuan sosial dan politis pengetahuan itu dibuat). Metadata seperti itu penting di evaluasi heuristis dari ilmu pengetahuan, dan Web menyediakan peluang untuk memahami sejarah sebuah pengetahuan, dan kontribusi yang sejarah itu buat tentang kepercayaannya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar