tes

Selasa, 03 November 2015

         MAKALAH KIMIA
SISTEM TABEL PERIODIK
 









                                                                                              

 







           TIM PENYUSUN
1.




Tim penyusun
1.    Diky Pamungkas (51415902)
2.    Ravi Budi (55415695)
3.    Galumbang Christio Marbun (52415825)
4.    Aditya
5.    Jalaludin Al-Afgani



Universitas Gunadarma kampus J1
Jl. KH. Noer Ali, Kalimalang, Jawa Barat
(021) 78881112













KATA PENGANTAR
 Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, pada semester I, di tahun ajaran 2015 dengan  judul SISTEM TABEL PERIODIK.
 Dalam proses penyelesaian makalah ini, kami mengalami banyak kesulitan yang disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan dan waktu. Namun, berkat  bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya kami bias menyelesaikan makalah ini dengan cukup baik. Karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.      HAFIDZAH selaku dosen mata kuliah Fisika & Kimia Dasar 1B, yang telah memberikan arahan dan memotivasi kami untuk menjadi mahasiswa yang aktif dan hebat.
2.      Orang tua dan keluarga kami yang memberikan motivasi dan bantuan,  baik secara moral maupun materi.
Kami sadar, sebagai mahasiswa baru yang masih harus banyak belajar, penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan.Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun, agar penulisan makalah di masa mendatang bisa lebih baik.
  Kami berharap semoga makalah kami dapat memberi informasi yang berguna bagi  pembacanya, terutama mahasiswa, supaya kelak menjadi pribadi yang berwawasan nusantara, karena kita adalah penerus bangsa Indonesia.


                                                                                                            TIM PENYUSUN
                                                                                                                                               














Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................ii
BAB I Sejarah sistem tabel periodik
1.1 Antoine Lavoisier...........................................................................................2
1.2 Johann Wolfgang Dobereiner........................................................................3
1.3 John Newlands..............................................................................................4
1.4 Dmitri Mendeleev...........................................................................................5
1.5 Henry Moseley...............................................................................................6
BAB II Sistem tabel periodik modern
2.1 Periode...........................................................................................................7
2.2 Golongan........................................................................................................8
2.3 Unsur transisi dan transisi dalam...................................................................8
2.4 Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Sistem Periodik...............................8
2.5 Sifat-sifat Periodik Unsur................................................................................9
2.6 Jari-jari Atom ..................................................................................................9
2.7 Energi Ionisasi.................................................................................................9
2.8 Afinitas Elektron ............................................................................................10
2.9  Keelektronegatifan .......................................................................................10
2.10 Sifat Logam dan Nonlogam..........................................................................10
2.11 Kereaktifan...................................................................................................10
2.12 Keterangan lanjut tentang tabel periodik......................................................10
Daftar Pustaka......................................................................................................12














BAB I SEJARAH SISTEM PERIODIK UNSUR
Sistem periodik adalah suatu tabel berisi identitas unsur-unsur yang dikemas secara berkala dalam bentuk periode dan golongan berdasarkan kemiripan sifat-sifat unsurnya.
1
Robert Boyle adalah orang pertama yang memberikan tentang definisi bahwa unsur adalah suatu zat yang tidak dapat lagi dibagi-bagi menjadi dua zat atau lebih dengan cara kimia. Sejak itu orang dapat menyimpulkan bahwa unsur-unsur mempunyai sifat yang jelas dan ada kemiripan diantara sifat-sifat unsur itu.

1. Pengelompokkan Unsur Menurut Antoine Lavoisier
Setelah Boyle memberi penjelasan tentang konsep unsur, Lavoiser pada tahun 1769 menerbitkan suatu daftar unsur-unsur. Lavoiser membagi unsur-unsur dalam unsur logam dan non logam. Pada waktu itu baru dikenal kurang lebih 33 unsur. Pengelompokan ini merupakan metode paling sederhana , dilakukan. Pengelompokan ini masih sangat sederhana karena antara unsur – unsur logam sendiri masih banyak perbedaan.
Perbedaan Logam dan Non Logam
Logam
Non Logam
1.    Berwujud padat pada suhu kamar (250), kecuali raksa (Hg)
2.    Mengkilap jika digosok
3.    Merupakan konduktor yang baik
4.    Dapat ditempa atau direnggangkan
5.    Penghantar panas yang baik
1.    Ada yang berupa zat padat, cair, atau gas pada suhu kamar
2.    Tidak mengkilap jika digosok, kecuali intan (karbon)
3.    Bukan konduktor yang baik
4.    Umumnya rapuh, terutama yang berwujud padat
5.    Bukan penghantar panas yang baik

Ternyata, selain unsur logam dan non-logam, masih ditemukan beberapa unsur yang memiliki sifat logam dan non-logam (unsur metaloid), misalnya unsur silikon, antimon, dan arsen. Jadi, penggolongan unsur menjadi unsur logam dan non-logam masih memiliki kelemahan.
KELEBIHAN & KEKURANGAN  Unsur Menurut Antoine Lavoisier
(+) KELEBIHAN :
·         Sudah Mengelompokkan 33 unsur berdasarkan sifat kima, sehingga bisa dijadikan referensi bagi ilmuwan     setelahnya
2
(-) KELEMAHAN :
·         Pengelompokannya masih terlalu umum

2. Pengelompokkan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner
Dobereiner adalah orang pertama menemukan hubungan antara sifat unsur dengan massa atom relatifnya. Unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya. Setiap kelompok terdiri atas tiga unsur, sehingga disebut triade. Di dalam triade, unsur ke-2 mempunyai sifat-sifat yang berada di antara unsur ke-1 dan ke-3 dan memiliki massa atom sama dengan massa rata-rata unsur ke-1 dan ke-3.
Jenis Triade :
·         Triade Litium(Li), Natrium(Na), Kalium(k)
·         Triade Kalsium(Ca), Stronsium(Sr), Barium(Br)
·         Triade Klor(Cl), Brom(Br), Iodium(I)
Tabel pengelompokan unsur-unsur menurut Triade Dobereiner
KELEBIHAN & KEKURANGAN Pengelompokkan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner
(+) KELEBIHAN :
+ Keteraturan setiap unsur yang sifatnya mirip massa atom (Ar) unsur yang kedua (Tengah) merupakan massa atom rata -rata di  massa atom unsur pertama dan ketiga
(-) KEKURANGAN
3
– Kurang efisien karena ada beberapa unsur lain yang tidak termasuk dalam kelompok Triade padahal sifatnya sama dengan unsur di dalam kelompok triade tersebut.
3. Pengelompokan Unsur Menurut John Newlands
Triade Debereiner mendorong John Alexander Reina Newlands untuk melanjutkan upaya pengelompokan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom dan keterkaitannya dengan sifat unsur.
Menurut Newlands, jika unsur-unsur diurutkan letaknya sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat unsur akan terulang pada tiap unsur kedelapan. Keteraturan ini sesuai dengan pengulangan not lagu (oktaf) sehingga disebut Hukum Oktaf (law of octaves). Tabel berikut menunjukkan pengelompokan unsur berdasarkan hukum Oktaf Newlands.
(-)KELEMAHAN :
– dalam kenyataanya mesih di ketemukan beberapa oktaf yang isinya lebih dari delapan unsur. Dan penggolonganya ini tidak cocok untuk unsur yang massa atomnya sangat besar.










4
 


4. Pengelompokan Unsur Menurut Dmitri Mendeleev
Dmitri Ivanovich Mendeleev pada tahun 1869 melakukan pengamatan 63 unsur yang sudah dikenal dan mendapatkan hasil bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Sifat tertentu akan berulang secara periodik apabila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Mendeleev selanjutnya menempatkan unsur-unsur dengan kemiripan sifat pada satu lajur vertikal yang disebut golongan. Unsur-unsur juga disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya dan ditempatkan dalam satu lajur yang disebut periode.
  Tabel pengelompokan menurut Mendeleev
 


KELEBIHAN DAN KELEMAHAN:
(+) KELEBIHAN :
+ Sistem Periodik Mendeleev menyediakan beberapa tempat kosong untuk unsur-
unsur yang belum ditemukan.
+ meramalkan sifat-sifat unsur yang belum diketahui.
Pada perkembangan selanjutnya, beberapa unsur yang ditemukan ternyata cocok
dengan prediksi Mendeleev.
(-) KELEMAHAN :
– Masih terdapat unsur – unsur yang massanya lebih besar letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil.
–  Adanya unsur-unsur yang tidak mempunyai kesamaan sifat dimasukkan dalam satu
golongan, misalnya Cu dan Ag ditempatkan dengan unsur Li, Na, K, Rb dan Cs.
– Adanya penempatan unsur-unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom.
5
 


6.    Pengelompokkan Unsur Menurut  Henry Moseley


Tabel periodik Mendeleev dikemukakan sebelum penemuan struktur atom, yaitu partikel-partikel penyusun atom. Partikel penyusun inti atom yaitu proton dan neutron, sedangkan elektron mengitari inti atom. Setelah partikel-partikel penyusun atom ditemukan, ternyata ada beberapa unsur yang mempunyai jumlah partikel proton atau elektron sama, tetapi jumlah neutron berbeda. Unsur tersebut dikenal sebagai isotop. Jadi, terdapat atom yang mempunyai jumlah proton dan sifat kimia sama, tetapi massanya berbeda karena massa proton dan neutron menentukan massa atom.
Dengan demikian, sifat kimia tidak ditentukan oleh massa atom, tetapi ditentukan oleh jumlah proton dalam atom tersebut. Jumlah proton menyatakan nomor atom. Dengan demikian sifat-sifat unsur ditentukan oleh nomor atom. Keperiodikan sifat fisika dan kimia unsur disusun berdasarkan nomor atomnya. Pernyataan tersebut disimpulkan berdasarkan hasil percobaan Henry Moseley pada tahun 1913. Menurut Moseley, sifat-sifat kimia unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya. Artinya, jika unsur-unsur diurutkan berdasarkan kenaikan nomor atomnya, maka sifat-sifat unsur akan berulang secara periodik.
Susunan periodik yang disusun oleh Moseley akhirnya berkembang lebih baik sampai didapatkan bentuk yang sekarang ini dengan mengikuti hukum periodik bahwa bila unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, maka sifat unsur akan berulang secara periodik.
            Sistem periodik modern dikenal juga sebagai sistem periodik bentuk panjang, terdapat lajur mendatar yang disebut periode dan lajur tegak yang disebut golongan.
            Dalam sistem periodik modern terdapat 7 pediode, yaitu:
Periode 1         : terdiri atas 2 unsur
Periode 2         : terdiri atas 8 unsur
Periode 3         : terdiri atas 8 unsur
Periode 4         : terdiri atas 18 unsur
Periode 5         : terdiri atas 18 unsur
Periode 6         : terdiri atas 32 unsur, yaitu 18 unsur seperti periode 4 atau 5, dan 14 unsur lagi merupakan deret lantanida
6
Periode 7         : merupakan periode unsur yang belum lengkap. Pada periode ini terdapat deret aktinida.



BAB II Sistem Periodik Modern
Sistem periodik modern disusun berdasarkan hukum periodik modern yang menyatakan bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomya. Artinya, jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya, maka sifat-sifat tertentu akan berulang secara periodik. Itu sebabnya tabel unsur-unsur tersebut dinamai Tabel Periodik.

Periode
7
Lajur-lajur horizontal dalam sistem periodik disebut periode. Sistem periodik modern terdiri atas 7 periode. Jumlah unsur pada setiap periode sebagai berikut.
Periode
Jumlah Unsur
Nomor Atom
1
2
1-2
2
8
3-10
3
8
11-18
4
18
19-36
5
18
37-54
6
32
55-86
7
32
87-118
Periode 1, 2,3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit unsur, sedangkan periode 4 dan seterusnya disebut periode panjang.
Golongan
Kolom-kolom vertikal dalam sistem periodik disebut golongan. Penempatan unsur dalam golongan berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdiri atas 18 kolom vertikal. Ada dua cara penamaan golongan, yaitu:
·         Sistem 8 golongan. Menurut cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 8 golongan yang masing-masing terdiri atas golongan utama (golongan A) dan golongan tambahan (golongan B). Unsur-unsur golongan B disebut juga unsur transisi. Nomor golongan ditulis dengan angka Romawi. Golongan-golongan B terletak antara golongan IIA dan IIIA. Golongan VIIIB terdiri atas 3 kolom vertikal.
·         Sistem 18 Golongan. Menurut cara ini, sistem periodik dibagi kedalam 18 golongan, yaitu golongan 1 sampai dengan 18, dimulai dari kolom paling kiri. Unsur-unsur transisi terletak pada golongan 3-12.

Beberapa golongan unsur dalam sistem periodik mempunyai nama khusus, diantaranya:
·         Golongan IA            : logam alkali (kecuali hidrogen); Nama alkali diambil dari sifat unsur-unsur yang dapat membentuk basa.
·         Golongan IIA           : logam alkali tanah; Nama alkali diambil dari sifat unsur-unsur yang dapat membentuk basa.
·         Golongan VIIA         : halogen; Nama tersebut diambil dari bahasa Yunani yang berarti “pembuat garam”.
·         Golongan VIIIA        : gas mulia; (kadang-kadang disebut gas inert) karena unsur-unsur sukar bereaksi.

Unsur transisi dan transisi dalam
·         Unsur Transisi
Unsur-unsur yang terletak pada golongan-golongan B disebut unsur transisi atau unsur peralihan. Unsur-unsur tersebut merupakan peralihan dari golongan IIA ke golongan IIIA, yaitu unsur-unsur yang dialihkan hingga ditemukan unsur yang mempunyai kemiripan sifat dengan golongan IIIA
·         Unsur transisi dalam
Dua baris unsur yang ditempatkan dibagian bawah Tabel Periodik disebut unsur transisi dalam, yaitu terdiri dari:
·         Lantanida, yang beranggotakan nomor atom 57-70 (14 unsur). Ke-14 unsur ini mempunyai sifat yang mirip dengan lantanium (La), sehingga disebut lantanoid atau lantanida
·         Aktinida, yang beranggotakan nomor atom 89-102 (14 unsur). Ke-14 unsur ini sangat mirip dengan aktinium, sehingga  disebut aktinoida atau aktinida
Semua unsur transisi dalam sebenarnya menempati golongan IIIB, yaitu lantanida pada periode keenam dan aktinida pada periode ketujuh. Jadi, golongan IIIB periode keenam dan periode ke tujuh, masing-masing berisi 15 unsur.
Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Sistem Periodik
Hubungan antara letak unsur dalam sistem periodik dengan konfigurasi elektronnya dapat disimpulkan sebagai berikut.
·         Nomor periode sama dengan jumlah kulit
·         Nomor golongan sama dengan elektron valensi
8
Berdasarkan hubungan tersebut, maka letak unsur dalam sistem periodik dapat ditentukan berdasarkan konfigurasi elektron.
Sifat-sifat Periodik Unsur
Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau dari atas ke bawah dalam satu golongan.
Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti hingga kulit elektron terluar. Besar kecilnya jari-jari atom terutama ditentukan oleh dua faktor, yaitu jumlah kulit dan muatan inti.
·         Untuk unsur-unsur segolongan, semakin banyak kulit atom, semakin besar jari-jarinya.
·         Untuk unsur-unsur seperiode, semakin besar muatan inti, maka semakin kuat gaya tarik inti terhadap elektron, sehingga semakin kecil jari-jarinya

Energi Ionisasi
Energi Ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang terikat paling lemah oleh suatu atom atau ion dalam wujud gas.
Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom.
·         dalam satu golongan, dari atas ke bawah, energi ionisasi semakin kecil.
·         dalam satu periode, dari kiri ke kanan, energi ionisasi cenderung bertambah.
Besar  kecilnya energi ionisasi bergantung pada besar gaya tarik inti terhadap elektron kulit terluar, yaitu elektron yang akan dilepaskan. Semakin kuat gaya tarik inti, semakin besar energi ionisasi.
·         dalam satu golongan, dari atas ke bawah, jari-jari atom bertambah besar, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin lemah. Oleh karena itu, energi ionisasi berkurang.
·         dalam satu periode, dari kiri ke kanan, jari-jari atom berkurang, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron semakin kuat. Oleh karena itu energi ionisasi bertambah.
9
Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dihasilkan atau dilepaskan apabila suatu atom menarik sebuah elektron.
·         Dalam satu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektron cenderung berkurang.
·         Dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas elektron cenderung bertambah.
·         Kecuali unsur alkali tanah dan gas mulia, semua unsur golongan utama mempunyai afinitas elektronn bertanda negatif. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh golongan halogen.

Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu atom dalam menarik pasangan elektron yang digunakan bersama dalam membentuk ikatan.
Unsur yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron yang besar tentu akan mempunyai keelektronegatifan yang besar pula.

Sifat Logam dan Nonlogam
Sifat logam bergantung pada energi ionisasi. Semakin besar energi ionisasi, semakin sukar bagi atom untuk melepas elektron, dan semakin berkurang sifat logamnya.

Kereaktifan
Kereaktifan suatu unsur begantung pada kecenderungannya melepas atau menarik elektron. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga golongan VIIA.

Keterangan lanjut tentang tabel periodik
Nomor atom : Jumlah proton dalam inti atom yang terdapat pada unsur tersebut. Nomor masssa dikenal juga dengan istilah massa atom relatif.

Titik didih (oc) : Temperatur dimana tekanan uap yang meninggalkan cairan sama dengan tekanan luar.
10
 


Titik leleh (oc) : Titik leleh adalah temperatur dimana zat padat berubah wujud menjadi zat cair pada tekanan satu atmosfer.

Massa jenis : Pengukuran massa setiap satuan unsur.

Massa Atom : Jumlah proton dan neutron dalam atom.

Bilangan Oksidasi : Jumlah muatan negatif dan positif dalam atom, yang secara tidak langsung menandakan jumlah elektronyang telah diterima atau diserahkan.

Lambang : Singkatan dari nama unsur berdasarkan IUPAC(International Union of Pure and Applied Chemistry).

Struktur elektron : Susunan elektron pada atom.








































11
 


Daftar Pustaka

Muchtaridi, Kimia 1, Bogor:Yudistira, 2006
Ratih, dkk ,Sains KIMIA SMA/MA Kelas XI,Jakarta: Bumi Aksara, 2003

12